Pada awalnya diterbitkan dalam Bahasa Inggris pada tanggal 19 Oktober 2017 di majalah Ignite. | 阅读华语语版。

Apakah anda pernah melihat aneka burung yang ada di sekitar Universiti Nottingham Malaysia (UNM)? Ketika baru keluar dari gedung SA pasti orang bisa melihat seekor Burung Gagak, Burung Gereja, paling tidak seekor Burung Kerak Ungu (Myna of the starling family). Akupun baru menyadarinya ketika aku mulai memetakan jenis-jenis burung yang terdapat di sekitar UNM. Pada akhirnya jumlah burung yang tercatat adalah sebanyak 45 jenis. Jumlah itu sebenarnya akan jauh lebih tinggi tetapi kalau semua harus dipetakan daftar ini akan menjadi panjang sekali.

Tetapi mengapa kita tidak sadar bahwa ada sedemikian banyak burung-burung disekitar kita? Mungkin kita tidak peka terhadap keaneka ragaman sekeliling kita. Hanya membutuhkan sedikit perhatian dan kesabaran untuk dapat mengamati betapa banyaknya keindahan yang ada disekitar kita.

Ada burung yang terbang sangat cepat di angkasa atau di daerah terbuka. Apabila warnanya hitam dan putih kemungkinan besar itu Burung Walet. Dan bila dagunya berwarna merah itu pasti Burung Layang-Layang. Kedua jenis burung ini suka makan berbagai jenis serangga, seperti nyamuk dan lalat. Burung Layang-Layang hanya berada di Malaysia selama enam bulan sebelum mereka terbang kembali ke India atau Cina. Tahukah anda bahwa jenis burung ini bisa tidur sambil terbang? Mereka nyaris tidak menyentuh daratan.

Burung dengan warna indah lainnya adalah Burung Kepondang (Oriole) yang bertengkuk hitam, dan Burung Madu (Sunbird). Burung Kepondang hitam dan kuning gemar bernyanyi berdua (duet) dan dapat dilihat terbang diantara pepohonan. Burung Madu mungil senang hinggap di bunga-bunga yang tumbuh disepanjang jembatan SA. Burung Madu jantan dapat dibedakan dari betinanya karena memiliki sinar warna ungu pada lehernya.

Burung beraneka warna lainnya berwarna biru muda dan jingga (=orange), dan biru tua dan coklat adalah Burung Pekakak (Kingfisher). Mereka bertengger didahan dekat air, dan bisa tiba-tiba menukik menangkap seekor ikan. Ada beberapa jenis burung lainnya yang terdapat disekitar air – misalnya Burung Bangau sipemburu ikan, dan saudaranya Burung Rawa (Bittern), Burung Ruak-Ruak (Waterhen) berdada putih, montok dan pemalu dengan anak-anaknya.

Kalau anda berhenti sejenak diatas jembatan antara UNM dan TTS dan melihat pepohonan yang tumbuh dekat sungai, ada sesuatu yang aneh seperti keranjang berbentuk telur tergantung didahan pohon. Itulah sarang Burung Manyar (Baya Weaverbird). Anda beruntung sekali bila anda bisa melihat burung Manyar saat ia merajut sarangnya pada musim berkembang biak. Apakah anda penasaran bila mendengar suara melengking dimalam hari? Itu adalah suara Burung Hantu Putih (Barn Owl) yang sedang berburu tikus atau kodok bagi anaknya. Burung hantu membagi pekerjaan antara jantan dan betina, mereka silih berganti mencari makanan dan menjaga anaknya.

Memperhatikan burung (atau binatang dan tumbuhan) merupakan kegiatan yang murah, mengasyikkan dan tidak boros waktu. Di Malaysia kita sangat beruntung memiliki begitu banyak keaneka ragaman hayati (biodiversity) disekitar kita. Bahkan dalam perjalanan perpindahan antar mata kuliah, kita bisa melewati sekawanan Burung Jalak (Starling) bermata merah delima berkilauan di bawah sinar matahari, atau beberapa Burung Murai (Robin) yang berlagak dengan ekornya. Andai kata berada dalam hutan bukan merupakan kegiatan kita yang menyenangkan, tetapi berjalan kembali dari Perpustakaan pun kita bisa mendengar suara Burung Pelatuk (Woodpecker) yang sedang mengebor batang pohon seperti seorang pemain drum. Mungkin juga ada Burung Tekukur (Koel is a member of the cuckoos) yang bercanda dengan kita dari kejauhan.

***